Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pelantikan Daniel Ortega dan Rosario Murillo di Nikaragua pada Senin (10/1/2022). (twitter.com/telesurenglish)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Amerika Serikat pada Senin (10/1/2021) kembali menerapkan sanksi kepada beberapa pejabat di lingkungan pemerintahan Nikaragua. Bahkan, sanksi diterapkan ketika Ortega dan istrinya dilantik sebagai presiden dan wakil presiden di negara Amerika Tengah itu. 

Sebelumnya, Amerika Serikat, Inggris dan Uni Eropa sudah menjatuhkan sanksi kepada Ortega dan Murillo beserta sejumlah pejabat lainnya. Pasalnya, Ortega diduga dengan sengaja memenjarakan seluruh pemimpin oposisi menjelang pilpres. 

1. Enam pejabat Nikaragua resmi dikenakan sanksi dari AS

Sanksi yang diberikan Kementerian Keuangan AS menyasar enam orang pejabat Nikaragua yang diduga memiliki hubungan dengan rezim Presiden Daniel Ortega dan Wakil Presiden Rosario Murillo. Sanksi AS ini juga sejalan dengan keputusan Uni Eropa untuk menjatuhkan kembali sanksi kepada Ortega. 

Kali ini sanksi dijatuhkan kepada dua anak Daniel Ortega, petinggi Kepolisian Nikaragua beserta pihak penyelenggara pemilu. Diketahui bahwa anak laki-laki dan perempuan Ortega itu bekerja sebagai penasehat kepresidenan, serta dianggap melanggar HAM dan demokrasi. 

"Sejalan dengan demokrasi dalam komunitas internasional, Amerika Serikat akan terus melanjutkan menentang rezim Ortega-Murillo yang melakukan penyelewengan kekuasaan dan kami akan menerapkan alat diplomatik dan ekonomi ntuk mengembalikan HAM di Nikaragua" Kementerian Luar Negeri AS Antony Blinken, dalam DW

Sementara itu, sanksi yang diberikan Amerika Serikat dan Uni Eropa berupa larangan masuk ke negaranya dan pembekuan aset milik keenam pejabat yang disimpan di wilayah keduanya. 

2. Nikaragua tetap selenggarakan pemilu meski disebut tidak sah

Editorial Team

EditorBrahm

Tonton lebih seru di