Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bendera Iran. (Unsplash.com/sina drakhshani)

Jakarta, IDN Times - Gubernur Bank Sentral Iran (CBI), Mohammad Reza Farzin, mengatakan bahwa aset Iran yang diblokir oleh Amerika Serikat (AS) di Korea Selatan (Korsel) mencapai 7 miliar dolar AS (sekitar Rp106,4 triliun). Sayangnya, nilai uang turun 1 miliar dolar AS imbas depresiasi won Korea, dilansir KBS World.

Farzin menambahkan, aset telah dibekukan di bank-bank Korsel selama beberapa tahun tanpa bunga dan semua dana itu kini telah dicairkan. Dana tersebut ditransfer ke negara ketiga, yakni Swiss, guna ditukar dengan mata uang Euro. Nantinya negara ketiga yang akan membayar biaya konversi mata uang tersebut.

Diharapkan dana itu akan ditransfer ke rekening di enam bank Iran di Qatar, yang akan digunakan untuk pembelian 'barang-barang non-sanksi'.

1. Pernyataan AS dan Korsel perihal pencairan aset Iran

Sekretaris Pers Departemen Pertahanan Amerika Serikat, John F. Kirby saat memberi pengarahan kepada wartawan tentang Pentagon pada 26 Februari 2021. (defense.gov)

Menurut Washington, tidak ada dampak signifikan dari pelepasan aset Teheran yang dibekukan tersebut. Ini menyusul laporan bahwa hal itu dapat melemahkan mata uang lokal.

"Kami telah bekerja secara ekstensif dengan Korsel dalam hal ini dan tidak ada dampak pada perpindahan akun dari Korsel," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS (NSC), John Kirby, pada Sabtu (12/8/2023) dikutip dari Korea Herald.

Sementara itu, Korsel menolak untuk mengonfirmasi kesepakatan AS-Iran. Meski begitu, Seoul mengatakan bahwa pihaknya berharap penyelesaian yang lancar atas masalah aset Iran yang dibekukan.

Korsel juga telah melakukan konsultasi erat dengan negara-negara terkait, termasuk Washington-Teheran guna mengatasi hal tersebut.

2. Dana dapat digunakan untuk kemanusiaan

Kendati Iran telah diberikan akses terhadap asetnya yang bernilai miliaran dolar AS oleh Washington, namun dana tersebut hanya dapat digunakan untuk tujuan kemanusiaan, seperti membeli makanan atau obat-obatan, Arirang melaporkan.

Kesepakatan langka antara kedua negara ini membutuhkan waktu setidaknya 2 tahun negosiasi. Meski dipandang sebagai langkah positif bagi hubungan kedua negara, namun upaya tersebut mendapat kritik, bahwa dana yang dialokasikan sebagai bantuan kemanusiaan dapat digunakan untuk program nuklir Iran.

3. Penyebab aset Iran dibekukan

Bendera Amerika Serikat. (Pexels.com/Brett Sayles)

Sebelumnya, AS telah setuju untuk melepaskan aset Iran yang dibekukan di dua bank Korsel sejak 2019. Ini sebagai bentuk imbalan atas pembebasan lima warga AS yang ditahan di Iran.

Pembekuan aset Iran terjadi pada 2018, di bawah sanksi Washington terhadap Teheran setelah Presiden AS saat itu, Donald Trump, menarik diri dari kesepakatan nuklir 2015.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team