Sanksi yang diberikan AS berupa peringatan kepada seluruh perusahaan asal negaranya yang hendak berbisnis di Kamboja. Bahkan, Kementerian Keuangan AS mengharuskan perusahaan agar lebih berhati-hati lantaran perusahaan Kamboja dianggap korup, dituduh terlibat aktivitas kriminal dan pelanggaran HAM.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price, mengatakan beberapa resiko untuk berbisnis di Kamboja dalam sektor finansial, real estate, kasino dan infrastruktur lantaran perusahaan di sana berkaitan dengan penyelundupan manusia, hewan dan narkoba. Selain itu, terdapat resiko terkait penyelundupan kayu dan barang manufaktur.
Pada hari yang sama, Washington juga menjatuhkan sanksi kepada dua petinggi militer angkatan laut Kamboja, Tea Vinh dan Chau Phirun. Keduanya diduga mendapatkan uang dari proyek pembangunan Pangkalan Militer Ream, dilansir dari Reuters.
Associated Press melaporkan, sanksi kepada Chau dan Tea juga berlaku bagi seluruh keluarga intinya. Semua aset mereka di AS akan dibekukan dan mereka dilarang masuk ke wilayah negara itu.