Jakarta, IDN Times - Kepulangan Presiden Prabowo Subianto dari lawatan ke luar negeri membawa kejutan lainnya. Purnawirawan Jenderal TNI itu berhasil mencapai kesepakatan tarif impor dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald J. Trump.
Dikutip dari akun media sosial Truth Social, Trump menurunkan tarif impor bagi Indonesia dari semula 32 persen menjadi 19 persen. Namun, produk Negeri Paman Sam yang masuk ke Indonesia tidak akan dikenai tarif impor sepeser pun.
"Indonesia akan membayar kepada Amerika Serikat tarif sebesar 19 persen atas semua barang yang mereka ekspor kepada kita. Sementara ekspor AS ke Indonesia akan bebas dari tarif dan hambatan nontarif," demikian cuit Trump pada Rabu (17/7/2025) dini hari.
Ketika tiba di Tanah Air, Prabowo mengatakan, kesepakatan itu dicapai lewat proses negosiasi di telepon yang alot. Ia berusaha melakukan negosiasi dengan Trump agar ada penurunan angka tarif impor bagi produk Indonesia.
Namun, akademisi dari Universitas Indonesia, Aristyo R. Darmawan menilai kesepakatan yang dicapai antara Prabowo dengan Trump turut dikaitkan dengan kebijakan Indonesia di Laut China Selatan (LCS). Dugaan itu diperkuat usai ia berbicara dengan pejabat berwenang Indonesia.
"Washington coba mengaitkan kebijakan tarif dengan isu-isu geostrategis. Sengketa di Laut China Selatan menjadi fokusnya," demikian tulis Aristyo di publikasi The Strategist milik Australian Strategic Policy Institute (ASPI) dan dikutip pada Rabu (17/7/2025).
IDN Times telah meminta izin kepada Aristyo untuk mengutip analisisnya di publikasi ASPI tersebut.