Jakarta, IDN Times - Pemerintah Amerika Serikat (AS), pada Senin (18/3/2024), mengaku memang mendukung demonstrasi menolak pemadaman listrik dan kelangkaan pangan di Kuba bagian timur. Namun, Washington menekankan bahwa tidak ada inisiasi darinya soal demonstrasi tersebut.
Dalam beberapa bulan terakhir, Kuba telah dilanda krisis energi berkepanjangan yang membuat pemerintah setempat terpaksa melakukan pemadaman listrik bergilir selama 6-12 jam. Bahkan, pemerintah juga sudah menaikkan harga BBM hingga 500 persen dari harga sebelumnya.