Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bendera Amerika Serikat (unsplash.com/cristina_glebova)
ilustrasi bendera Amerika Serikat (unsplash.com/cristina_glebova)

Jakarta, IDN Times - Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS) di Ukraina, pada Selasa (4/6/2024), memperingatkan warga laki-laki yang memegang dua paspor, AS-Ukraina, untuk tidak meninggalkan negara Eropa Timur tersebut. 

Dalam beberapa bulan terakhir, Ukraina terus mengupayakan peningkatan pasukan militernya. Sejak April, Kiev sudah mengumumkan pemblokiran layanan konsuler bagi warga laki-laki di luar negeri yang belum memperbarui data militer. 

1. Kiev tidak akui pemegang warga negara ganda AS-Ukraina

Kedubes AS di Kiev mengungkapkan bahwa Ukraina sudah menghapus pengecualian bagi warga laki-laki yang memiliki izin tinggal di negeri lain, termasuk di AS, sehingga tidak lagi diperbolehkan bepergian ke luar negeri mulai 1 Juni 2024. 

Dilansir The Kyiv Independent, Ukraina tidak mengakui dua kewarganegaraan AS-Ukraina, sehingga laki-laki yang memegang status tersebut dapat menjadi subjek mobilisasi seperti warga laki-laki lainnya. 

"Sebelumnya, warga yang memegang dua kewarganegaraan AS-Ukraina dapat masuk dan pergi jika mereka tidak lagi terdaftar tinggal di Ukraina dan terdaftar sebagai pemegang izin tinggal di AS. Pengecualian ini sudah dihapus mulai 1 Juni," terangnya. 

Selama berlakunya undang-undang martial law di tengah invasi Rusia ke Ukraina, penduduk laki-laki berusia 18-60 tahun dilarang pergi dari Ukraina. 

2. Ukraina sebut kewarganegaraan ganda tidak dapat dijadikan alat untuk kabur

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi di Muenchen, Jerman, Minggu (18/2/2024). (twitter.com/DmytroKuleba)

Pada Januari lalu, Menteri Luar Negeri (Menlu) Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan bahwa kewarganegaraan ganda tidak dapat digunakan untuk menghindari mobilisasi atau pembatasan dalam bepergian ke luar negeri jika disetujui. 

Dilansir UNN, ia menegaskan bahwa warga yang memegang kewarganegaraan Ukraina dan negara lain tidak hanya memiliki hak, tapi juga memiliki obligasi konstitusional, termasuk dalam membela negara dan membayar pajak di Ukraina. 

Sebelumnya, Kuleba juga mengungkapkan pentingnya disahkan kewarganegaraan ganda. Ia menilai kebijakan ini penting dalam rangka menjaga dan membangun komunitas Ukraina di seluruh dunia. 

"Saya yakin penetapan kewarganegaraan ganda bisa disahkan karena kami seharusnya tidak takut untuk memberikan paspor bagi warga lain di Ukraina, tapi untuk membangun komunitas Ukraina di negara sendiri maupun di seluruh dunia," ungkapnya. 

3. Sebanyak 14 ribu warga Ukraina di luar negeri perbarui datanya lewat aplikasi

Orang yang membawa bendera Ukraina. (pexels.com/@mutecevvil)

Terhitung pada 18 Mei, lebih dari 14 ribu warga laki-laki Ukraina di luar negeri sudah mendaftar dan memperbarui datanya melalui aplikasi Reserve+. Warga yang terbanyak memperbarui datanya berada di Polandia, Jerman, dan Kanada. 

"Warga kami di luar negeri sudah menggunakan aplikasi Reserve+ untuk mengklarifikasi datanya. Ini penting bagi negara. Kami juga mengapresiasi pengembangan layanan ini untuk mempermudah semuanya," ujar Wakil Menteri Pertahanan Kateryna Chernohorenko. 

Secara total sudah ada lebih dari 1,1 juta warga laki-laki Ukraina usia konskripsi sudah mendaftar di Reserve+. Sedangkan sisanya sebanyak 55 ribu mendaftar lewat ASC dan 38 ribu mendaftar melalui TCC. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team