Dilansir Reuters, juru bicara militer Houthi Yahya Sarea mengatakan, pihaknya tidak akan tinggal diam menanggapi serangan AS dan Inggris. Ia juga menegaskan bahwa kelompok tersebut akan terus melanjutkan serangan mereka terhadap kapal-kapal terkait Israel di Laut Merah.
“Serangan-serangan ini tidak akan menghalangi kami dari sikap etis, agama, dan kemanusiaan kami dalam mendukung ketahanan rakyat Palestina di Jalur Gaza,” kata Sarea dalam pernyataan di media sosial.
Houthi, yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman, mengatakan bahwa serangan mereka di perairan internasional merupakan bentuk solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza yang menghadapi brutalitas Israel. Namun, AS dan sekutunya menganggap tindakan Houthi sebagai ancaman terhadap perdagangan global.
Sebagian besar perusahaan pelayaran besar telah meninggalkan jalur pelayaran Laut Merah dan mengambil rute yang lebih panjang mengelilingi Afrika untuk menghindari serangan Houthi. Hal ini menyebabkan biaya meningkat, sehingga menambah kekhawatiran terhadap inflasi global, sekaligus menghambat pendapatan Mesir dari penggunaan Terusan Suez.