bendera China (pixabay.com/SW1994)
AS, Uni Eropa, dan negara-negara Barat lainnya menolak mengirim pengamat pemilu. Mereka mengatakan pemilu Kamboja tidak memenuhi persyaratan untuk dianggap bebas dan adil.
Di sisi lain, Rusia dan China tetap mengirim perwakilan mereka sebagai pengamat.
Michael Greenwald, juru bicara Kedutaan Besar AS di Phnom Penh, mengatakan pembatasan visa akan dikenakan pada mereka yang mengamcam oposisi.
Di bawah kepemimpinan Hun Sen, Kamboja menjadi negara Asia Tenggara dengan hubungan paling dekat dengan Beijing. Kementerian Luar Negeri China mengaku tidak khawatir tentang cara pemilihan yang dilakukan Kamboja.
"Sebagai tetangga dan teman yang baik, kami dengan hangat mengucapkan selamat kepada Kamboja atas keberhasilan penyelenggaraan pemilihan nasional ke-7," kata juru bicara Mao Ning kepada wartawan.
“Kami percaya bahwa Kamboja akan mencapai prestasi yang lebih besar dalam pembangunan nasional di masa depan, membawa lebih banyak manfaat bagi rakyatnya," tambah Mao, dilansir Associated Press.