Ilustrasi bahan kimia. (Pexels.com/Chokniti Khongchum)
Navalny adalah seorang pemimpin oposisi Rusia. Dia memiliki rekam jejak sebagai seorang aktivis anti-korupsi. Namanya melambung tinggi di dunia internasional setelah mengorganisir demonstrasi anti-pemerintah dan mengadvokasi reformasi melawan korupsi di Rusia.
Namun pria kelahiran 1976 tersebut sempat hampir meninggal karena keracunan dalam penerbangannya dari Tomsk ke Moskow. Pemerintahan Vladimir Putin dituduh sebagai dalang yang membuat Navalny keracunan. Dia dilarikan ke Berlin, Jerman, untuk menjalani pengobatan dan akhirnya berhasil sembuh.
Setelah dia kembali ke Rusia, dia ditahan oleh pemerintah. Demonstrasi besar terjadi di Rusia untuk menuntut pembebasan tokoh oposisi tersebut. Komunitas internasional seperti Uni Eropa dan Amerika Serikat juga menyerukan agar Navalny dibebaskan dari penjara.
Namun sepertinya pemerintah Rusia tidak berniat mengeluarkan tokoh oposisi itu. Akhirnya, Amerika Serikat mengambil langkah tegas dengan menjatuhkan sanksi kepada tujuh pejabat Rusia.
Melansir dari kantor berita Reuters, keputusan untuk menjatuhkan sanksi tersebut salah satunya adalah karena ada "Upaya Rusia untuk membunuh Navalny mengikuti pola penggunaan senjata kimia yang mengkhawatirkan," kata salah satu pejabat senior di pemerintahan Joe Biden.