rudal Hwasong-12 (missilethreat.csis.org)
Selama satu bulan, secara beruntun Korut melakukan uji coba rudal. Memasuki bulan Februari, mereka berhenti melakukan uji tersebut. Ada dugaan penghentian itu dilakukan untuk menghormati China yang sedang jadi tuan rumah Olimpiade Beijing.
Selama satu bulan, tujuh kali Korut melakukan uji coba rudal. Pertama dimulai pada 5 Januari. Uji coba tersebut menggunakan kendaraan luncur rudal hipersonik. Rudal meluncur mencapai kecepatan tertinggi Mach 6 dan mengenai target dengan jarak 700 kilometer.
Kedua, tes dengan rudal hipersonik serupa pada 11 Januari tapi mengalami peningkatan. Kecepatannya dari Mach 6 menjadi Mach 10 dan mencapai target 1.000 kilometer setelah bermanuver. Tanpa manuver, rudal ini diperkirakan mampu mencapai Jepang.
Ketiga, uji coba rudal berlangsung pada 14 Januari dengan rudal balistik KN-23. Peluncuran ini unik karena dengan gerbong kereta api. Dua rudal diluncurkan dengan kecepatan tertinggi sekitar Mach 6 dengan jarak target 430 kilometer.
Keempat, Korut meluncurkan dua rudal balistik KN-24 yang terbang sekitar 380 kilometer dengan kecepatan tertinggi mencapai Mach 5. KN-24 disebut telah memasuki produksi dan uji coba bertujuan mengonfirmasi kinerja.
Pada 25 Januari, Pyongyang kembali uji coba kelima, dua rudal berkemampuan jelajah diluncurkan yang diperkirakan mampu mencapai target 1.800 kilometer.
Uji coba rudal keenam berlangsung pada 27 Januari. Ada dua rudal balistik jarak pendek dan pengujian dilakukan dengan membawa hulu ledak airburst, yang ledakannya dapat secara merata terdistribusi di permukaan yang luas.
Ketujuh atau uji coba terakhir di bulan Januari berlangsung pada tanggal 30. Rudal yang diluncurkan adalah Hwasong-12. Rudal tersebut diluncurkan secara vertikal, mencapai ketinggian 2.000 kilometer dengan jarak terbang 800 kilometer. Kecepatan tertinggi rudal mencapai Mach 16.
Rudal Hwasong-12 ini, jika diluncurkan pada kecepatan yang sama dalam lintasan normal dan dengan muatan yang sama, maka diperkirakan dapat mencapai jangkauan lebih dari 4.000 kilometer. Rudal inilah yang disebut dapat mencapai wilayah Guam, milik AS dan berkemampuan nuklir.