Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Navy Office of Information/AFP/Jeremiah Bartelt

Washington DC, IDN Times - Meski tidak dijelaskan secara rinci perihal ancaman apa yang tengah dihadapi, Amerika Serikat alias AS agaknya tak main-main dalam mencegahnya. Dilansir oleh laman kantor berita Reuters, pelaksana tugas Menteri Pertahanan AS Patrick Shanahan menyetujui penempatan sejumlah misil pertahanan udara di wilayah Teluk pada hari Jumat (10/5/2019) kemarin.

Selain itu kapal perang USS Arlington juga dikirim ke wilayah Teluk, menyusul USS Abraham Lincoln. Turut bersama USS Arlington yakni para marinir, kendaraan serbu amfibi, kapal pendarat dan sejumlah helikopter. Sementara itu rombongan pesawat pembom B-52 juga sudah mendarat di sebuah pangkalan udara rahasia di Qatar.

1. Penasihat keamanan nasional AS, John Bolton, menyebut pengerahan kapal perang sebagai sinyal yang jelas kepada Iran

Reuters/Ronen Zvulun

Penasihat keamanan nasional AS, John Bolton, beberapa hari silam menyebut pengerahan ini bertujuan untuk mengirim sinyal yang 'jelas dan tak keliru' kepada Iran jika masih berniat mengganggu AS dan mitranya di Timur Tengah. Namun, keputusan Washington yang belum merinci jenis ancaman yang dituduhkan justru menuai kritik. AS disebut bereaksi berlebihan dan meningkatkan ketegangan dengan cara yang tak perlu.

Pihak Kementerian Dalam Negeri AS pada hari Jumat (10/5/2011) kemarin hanya mengatakan bahwa Washington siap membela keselamatan pasukan AS beserta kepentingan mereka di kawasan Timur Tengah. Turut ditambahkan pula jika AS sama sekali tidak ingin menyulut konflik dengan Iran. Saat ini, ada sekitar 5.200 personel tentara AS yang saat ini ditempatkan di Irak, negara tetangga Iran.

2. Ketegangan meningkat setelah Presiden Iran, Hassan Rouhani, mengumumkan pemerintahannya tak lagi mengimplementasikan sejumlah poin di perjanjian nuklir 2015

Editorial Team

Tonton lebih seru di