Jakarta, IDN Times – Sekitar 10 ribu personel militer Amerika Serikat (AS) kini ditempatkan di kawasan Karibia untuk mendukung operasi pemberantasan narkoba. Sebagian besar pasukan berbasis di Puerto Rico, sementara Marinir ditempatkan di kapal-kapal perang bersama delapan kapal Angkatan Laut dan satu kapal selam.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi Presiden AS, Donald Trump pada Jumat (17/10/2025) untuk memerangi perdagangan narkoba sekaligus menekan Presiden Venezuela, Nicolás Maduro. Trump mengatakan ia telah memberi izin kepada Badan Intelijen Pusat (CIA) untuk melakukan operasi rahasia di Venezuela.
“Saya mengizinkan karena dua alasan, nomor satu mereka telah mengosongkan penjara mereka ke AS, mereka masuk melalui perbatasan. Banyak narkoba masuk dari Venezuela, dan banyak narkoba masuk melalui laut, tapi kami juga akan menghentikan mereka di darat,” ujarnya di Gedung Putih, dikutip dari The Hill.
Izin tersebut memungkinkan CIA beroperasi secara mandiri atau bersama militer AS, meskipun rincian rencana operasinya belum diungkap.