Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
latihan pasukan NATO di Norwegia. (twitter.com/@DeptofDefense)
latihan pasukan NATO di Norwegia. (twitter.com/@DeptofDefense)

Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) meningkatkan kehadiran militernya di Alaska untuk merespons meningkatnya aktivitas militer Rusia dan China di wilayah tersebut. Pada 12 September 2024, AS memindahkan sekitar 130 tentara beserta peluncur roket bergerak ke Pulau Shemya di Alaska.

Dilansir dari AP,  dalam seminggu terakhir, 8 pesawat militer Rusia dan 4 kapal angkatan laut, termasuk 2 kapal selam, mendekati wilayah AS. Sementara itu, Rusia dan China juga sedang melakukan latihan militer bersama "Ocean-24" di Samudra Pasifik dan Arktik.

"Kami secara cermat memantau aktivitas tersebut, dan kami siap untuk meresponsnya," kata juru bicara Kementerian Pertahanan AS, Mayjen Pat Ryder.

1. Pulau Shemya jadi lokasi strategis AS

Pulau Shemya terletak sekitar 1.930 km barat daya Anchorage dan kurang dari 480 km dari pantai Rusia. Lokasi ini menjadi titik strategis bagi AS untuk memantau aktivitas di wilayah tersebut. Sebagai bagian dari latihan "operasi proyeksi kekuatan", AS mengirimkan dua sistem Artileri Roket Mobilitas Tinggi (HIMARS) ke pulau ini.

Latihan militer ini melibatkan pasukan payung, artileri, dan radar dari Alaska, Hawaii, dan Washington.

"Operasi ke Pulau Shemya menunjukkan kemampuan divisi untuk merespons peristiwa di Indo-Pasifik atau seluruh dunia dengan cepat," ujar Joseph Hilbert, komandan jenderal Divisi Lintas Udara ke-11 AS, dilansir dari USA Today. 

Pulau Shemya memiliki Stasiun Udara Eareckson. Stasiun ini merupakan instalasi radar peringatan dini yang dapat melacak rudal balistik dan objek lainnya. Keberadaan stasiun ini memperkuat posisi strategis AS di wilayah tersebut.

2. Rusia tingkatkan aktivitas militer dekat Alaska

Editorial Team

EditorLeo Manik

Tonton lebih seru di