Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
bendera Amerika Serikat (unsplash.com/Robert Linder)

Jakarta, IDN Times – Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Amerika Serikat mengumumkan, sudah 20 negara yang bergabung dalam koalisi untuk operasi pengamanan maritim di Laut Merah.

“Kami akan mengizinkan negara-negara lain untuk membicarakan partisipasinya,” ungkap juru bicara Kementerian Pertahanan, Patrick Ryder, dilansir Reuters.

Houthi belakangan melakukan serangkaian aksi pembajakan terhadap kapal-kapal yang melalui Laut Merah. Imbasnya, aktivitas perdagangan internasional terganggu.

1. Kontribusi setiap negara

Rekaman milisi Houthi dalam sebuah aksi pembajakan kapal di Laut Merah. (youtube.com/Reuters)

Pentagon tidak mengumumkan nama delapan negara yang baru tergabung dalam koalisi ini. Hal tersebut juga sekaligus memperlihatkan sensivitas politik imbas konflik di Jalur Gaza.

Operation Prosperity Guardian yang diadakan AS ini pertama kali diumumkan pada Selasa. Ryder mengatakan, setiap negara yang tergabung akan memberikan kontribusinya masing-masing dengan ikut berpartisipasi dalam patroli di Laut Merah.

“Dalam beberapa kasus, dukungan itu akan mencakup pengerahan kapal. Dalam kasus lain, partisipasi dapat berupa staf atau jenis dukungan lainnya,” katanya.

2. Dukungan Houthi untuk Gaza

Editorial Team

Tonton lebih seru di