Melansir dari CNN, lebih dari sepertiga dari semua rokok yang dijual di AS memiliki rasa mentol, menurut data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS pada tahun 2018. lembaga tersebut menyampaikan bahwa produk tembakau rasa mentol dipasarkan secara besar-besaran kepada ras minoritas yang mengakibatkan penggunaan yang tidak seimbang. Lebih dari 85 persen perokok mentol adalah warga kulit hitam hitam, hampir 47 persen adalah Hispanik, 38 persen Asia, dan hampir 29 persen warga berkulit putih.
Studi menunjukkan bahwa rasa mentol meningkatkan daya tarik produk tembakau dan dapat mengarahkan orang, terutama kaum muda, untuk menjadi perokok. Pengiklan rokok beraroma mentol secara tidak proporsional menargetkan komunitas warga kulit hitam. Rasa mentol diyakini lebih membuat ketagihan dan lebih sulit dihentikan. Dalam suatu riset menunjukkan bahwa jika mentol dilarang, dalam waktu lebih dari satu tahun, itu akan menyebabkan 923.000 perokok berhenti, termasuk 230.000 orang Afrika-Amerika.
Derrick Johnson, presiden NAACP, mengatakan organisasi tersebut telah menyerukan larangan rokok mentol dan rokok elektrik beraroma selama bertahun-tahun.
"Selama beberapa dekade, industri tembakau telah menargetkan orang Afrika-Amerika dan telah berkontribusi pada meroketnya tingkat penyakit jantung, stroke, dan kanker di seluruh komunitas kami. Industri tembakau sedang dalam pencarian sempit untuk mencari keuntungan, dan mereka telah membunuh kita di sepanjang jalan ... sudah saatnya kita memprioritaskan kesehatan dan kesejahteraan orang Afrika-Amerika."
Rokok beraroma mentol juga dianggap sebagai "ancaman kesehatan masyarakat yang luar biasa" bagi anak-anak, menurut organisasi Tobacco Free Kids. Dokter anak telah lama menyerukan larangan produk tembakau beraroma, termasuk mentol. Bagi perokok pemula, rasa rokok bisa jadi terlalu keras, sedangkan perasa memudahkan pemula untuk mencoba produk tersebut.
Melansir dari NBC News, rokok mentol membuat kaum muda mulai berekperimen dengan produk tembakau. Matthew Myers, presiden Kampanye Anak Bebas Tembakau, menyampaikan setelah mencoba rokok mentol, para remaja kemudian sering beralih ke cerutu dengan rasa seperti banana smash, ceri dan cokelat. Myers, menyampaikan bahwa dalam survei di 2020 menunjukkan bahwa bahwa cerutu adalah produk tembakau terpopuler kalangan siswa SMA kulit hitam dan produk tembakau kedua paling populer, setelah rokok elektrik.