Jen Psaki, Sekretaris Gedung Putih. (Twitter.com/DNR)
Baik Ukraina, AS maupun sekutu NATO dan Eropa telah berulangkali menyuarakan keprihatinan mendalam atas peningkatan jumlah pasukan Rusia di dekat perbatasan Ukraina. Mereka menuduh Moskow merencanakan invasi.
Di sisi lain, Moskow berulang kali menepis tuduhan itu. Mereka mengatakan tidak merencanakan invasi seperti yang dituduhkan. Dmitry Peskov juru bicara Kremlin, pernah mengatakan penempatan pasukan Rusia di mana pun selama di dalam negara, itu adalah hak bagi Moskow.
Tapi dengan terus bertahannya pasukan Rusia dalam jumlah banyak dan tidak memiliki niat untuk mundur, itu membuat AS dan sekutu Barat terus menyuarakan keprihatinannya.
Dilansir The Moscow Times, Jen Psaki mengatakan bahwa jika Vladimir Putin memutukan melancarkan invasi ke Ukraina, maka akan ada "konsekuensi ekonomi yang sangat parah" yang akan dikenakan.
Psaki menyalahkan pemimpin Rusia itu. Dia mengatakan bahwa "Presiden Putin telah menciptakan krisis ini."
Psaki juga menegaskan bahwa ada jalur diplomatik untuk menyelesaikan ketegangan. "Kami tentu berharap mereka mengambil jalan itu," katanya. Namun terserah Rusia ingin mengambil jalan yang mana dengan konsekuensi parah jika tidak mengambil jalur diplomatik.
Pemerintah AS sendiri telah mengatakan tidak memiliki rencana untuk membantu Ukraina dengan mengirim personel militer jika diserang Rusia. Tapi tindakan balasan ekonomi yang fatal akan digunakan, dan akan lebih parah dibandingkan dengan sanksi yang pernah dikeluarkan di masa lalu terhadap Moskow.