Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bendera Amerika Serikat.(pexels.com/Claudio Fornaciari)

Jakarta, IDN Times - Gedung Putih peringatkan Korea Utara agar tidak menjual senjatanya ke Rusia untuk perang di Ukraina. Peringatan itu menyebabkan ketegangan antara Pyongyang dan Washington terus meningkat.

Juru bicara keamaanan nasional Gedung Putih, John Kirby, mengatakan Amerika Serikat (AS) prihatin dengan adanya potensi kesepakatan senjata antara Rusia dan Korea Utara.

“Kami mendesak DPRK untuk menghentikan perundingan senjata dengan Rusia dan mematuhi komitmen publik yang telah dibuat Pyongyang untuk tidak menyediakan atau menjual senjata ke Rusia,” kata Kirby pada Rabu (30/8/2023), merujuk pada Korea Utara dengan nama resminya, Republik Rakyat Demokratik Korea", dikutip Al Jazeera.

1. Rusia menyakinkan Korea Utara agar mau mengirimkan amunisi senjatanya

Kirby menambahkan AS yakin Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, mencoba meyankinkan Korea Utara untuk menjual amunisi artileri ke Moskow. Sebelumnya, Shoigu telah mengunjungi Pyongyang dan bertemu dengan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un pada Juli lalu.

AS telah memperingatkan para musuh dan pesaingnya, termasuk China, agar tidak membantu Rusia dalam invasinya di Ukraina. Komentar Kirby pada Rabu muncul setelah Presiden Rusia Vladimir Putin dan Kim bersurat dan berjanji untuk meningkatkan hubungan kedua negara.

“Saya yakin kami akan memperkuat kerja sama bilateral di segala bidang demi kesejahteraan kedua bangsa dan stabilitas serta keamanan semenanjung Korea dan seluruh Asia Timur Laut,” kata Putin dalam suratnya pada Kim.

2. AS menjatuhkan sanksi kepada siapapun yang membantu invasi Rusia di Ukraina

Editorial Team

Tonton lebih seru di