Selain Petro, sanksi juga menargetkan tiga individu penting yang dianggap menyediakan dukungan material dan finansial kepadanya. Mereka adalah Ibu Negara Kolombia Veronica del Socorro Alcocer Garcia, putra sulungnya Nicolas Fernando Petro Burgos, dan Menteri Dalam Negeri Armando Alberto Benedetti Villaneda.
Nicolas Petro, yang merupakan pewaris politik ayahnya, sebelumnya telah ditangkap di Kolombia pada 2023 atas tuduhan pencucian uang dan pengayaan ilegal. Ia bahkan mengakui telah menerima uang haram dari orang yang dulunya terlibat perdagangan narkotika untuk dana kampanye ayahnya.
Armando Benedetti juga terkena sanksi setelah rekaman suaranya bocor pada 2023, yang membahas keterlibatannya dalam pendanaan kampanye dan perolehan suara untuk Petro. Benedetti sendiri baru-baru ini diangkat menjadi Menteri Dalam Negeri Kolombia pada Februari 2025.
Sebagai akibat dari sanksi AS ini, semua properti dan kepentingan aset milik mereka, yang ada di AS atau di bawah kendali orang AS, akan dibekukan. Warga dan entitas AS dilarang terlibat dalam segala transaksi yang melibatkan pihak-pihak yang disanksi tersebut.