Jakarta, IDN Times - Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Matthew Miller, pada Senin (26/2/2024), menyebut bahwa pemilu parlementer di Belarus tidak sah karena tidak dilakukan secara demokratis. Ia bahkan mengatakan pemilu di Belarus penuh dengan kecurangan.
"Kondisi pemilu yang diselenggarakan di Belarus ditakutkan tidak melalui proses yang demokratis. Sangat tidak mungkin menyelenggarakan pemilu yang bebas dan adil di Belarus di tengah lebih dari 1.400 tahanan politik," terangnya, dilansir The Kyiv Independent.
Sebulan lalu, Belarus telah melarang masuknya pengawas OSCE (Organization for Security and Co-operation in European) untuk menjadi pengawas dalam pemilu Belarus. Keputusan ini membuat penyelenggaraan pemilu di negara Eropa Timur itu diragukan kebebasan dan tranparansinya.