Jakarta, IDN Times- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, pada Selasa (21/6/2022) mendesak negara-negara sekutunya untuk membantu melawan praktik kerja paksa yang diduga diterapkan pemerintah China di Xinjiang. Daerah itu terkenal sebagai salah satu penghasil kapas dan tekstil terbesar di dunia.
Seruan ini dikeluarkan setelah AS resmi melarang impor barang-barang dari Xinjiang, dengan mulai diterapkannya Undang-Undang Pencegahan Kerja Paksa Uighur (UFLPA), yang ditandatangani Presiden Joe Biden pada Desember.
“Kami menggalang sekutu dan mitra kami untuk membuat rantai pasokan global bebas dari penggunaan praktik kerja paksa, menentang kekejaman di Xinjiang, dan bergabung dengan kami untuk mendesak pemerintah RRC (Republik Rakyat China) agar segera mengakhiri kekejaman dan pelanggaran hak asasi manusia," kata Blinken dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Reuters