Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi rudal (Twitter.com/Missile Defense Advocacy Alliance)
ilustrasi rudal (Twitter.com/Missile Defense Advocacy Alliance)

Jakarta, IDN Times - Pejabat pertahanan Amerika Serikat (AS), pada Selasa (13/12/2022), mengatakan bahwa Washington sedang bersiap mengirim sistem pertahanan rudal Patriot ke Ukraina. Sistem tersebut bertujuan untuk menembak jatuh rudal Rusia yang menargetkan fasilitas energi Ukraina.

Belum ada tanggal pasti kapan AS akan mengirim salah satu rudal canggihnya ke Ukraina. Namun, pejabat yang berbicara dengan syarat anonim itu menjelaskan, rudal Patriot akan berfungsi menjaga fasilitas listrik untuk membuat warga Ukraina tetap hangat saat musim dingin menerpa.

1. Rudal Patriot dapat meningkatkan pertahanan Ukraina secara signifikan

Rudal Patriot buatan Amerika Serikat (Twitter.com/U.S.Army)

Sejak mengalami kekalahan di beberapa fron pertempuran, Rusia kerap menghujani Ukraina dengan rudal balistik dan drone bunuh diri. Kiev telah beberapa kali meminta kepada sekutu Barat untuk membantu menghadapi serangan itu dengan mengirim senjata pertahanan udara.

Diansir Al Jazeera, pejabat keamanan AS mengatakan bahwa Washington sedang menyelesaikan rencana untuk mengirim sistem pertahanan udara yang diminta Kiev. Sistem tersebut adalah rudal Patriot.

Diperkirakan, AS akan mengumumkan secara resmi keputusan pengiriman Patriot pada Kamis ini.

Alexander Vindman, pensiunan Angkatan Darat AS, menjelaskan bahwa rudal pertahanan Patriot akan membuat pertahanan Ukraina meningkat secara signifikan.

"Ini akan cukup mampu menghadapi banyak tantangan berbeda yang dimiliki Ukraina, terutama jika Rusia membawa rudal balistik jarak pendek," jelasnya.

2. Rudal Patriot sangat canggih tapi mahal

Sistem rudal pertahanan Patriot buatan AS dinilai sebagai salah satu rudal pertahanan tercanggih di dunia. Namun rudal itu juga sangat mahal.

Sejauh ini, AS telah memberikan dukungan militer bernilai miliaran dolar kepada Ukraina termasuk rudal pertahanan Stingers yang kecil, juga sistem anti pesawat NASAMS yang lebih besar.

Juru bicara Angkatan Udara Ukraina, Yuriy Ignat, mengatakan bahwa sistem pertahanan udara yang dimiliki Kiev sampai saat ini masih belum dapat menjatuhkan rudal balistik Rusia dengan presisi, dikutip dari VOA.

Anals pertahanan Mark Montgomery mengakui Ukraina kehabisan senjata untuk menahan rudal balistik. Namun, dia mengkritik potensi pengiriman rudal Patriot dari AS.

"Patriot adalah sistem yang sangat kompleks dan mahal untuk dioperasikan. Setiap putaran Patriot bernilai antara 3 juta dolar (Rp46,5 miliar) dan 4 juta dolar (Rp62,1 miliar) masing-masing. Itu adalah sistem yang sangat mahal. Itu akan menghabiskan banyak uang yang disisihkan untuk mereka," jelas Montgomery.

3. Rusia kekurangan peluru artileri

ilustrasi pasukan Rusia (Twitter.com/Минобороны России)

Di sisi lain, Inggris menjelaskan bahwa Rusia yang melakukan invasi ke Ukraina saat ini mulai kekurangan peluru artileri. Kepala staf pertahanan Inggris, Tony Radakin, bahkan menilai kekurangan Rusia itu mencapai titik kritis.

Dilansir The Guardian, saat ini pasukan Moskow telah mengalami kelambanan dalam operasi pasukan darat mereka.

"Jadi, izinkan saya memberi tahu (Vladimir) Putin malam ini apa yang mungkin takut dikatakan oleh para jenderal dan menterinya sendiri. Rusia menghadapi kekurangan amunisi artileri yang kritis. Ini berarti bahwa kemampuan mereka untuk melakukan operasi darat ofensif yang berhasil, dengan cepat berkurang," jelas Radakin.

Dalam analisa Radakin, Presiden Putin merencanakan perang cepat untuk menaklukkan Ukraina. Tapi senjata Rusia telah dikuras karena pertempuran telah berjalan hampir sembilan bulan, dan Ukraina belum dapat ditaklukkan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team