Ilustrasi vaksin COVID-19. (Unsplash.com/Adrià Crehuet Cano)
Melansir dari Reuters, UA telah menuduh produsen vaksin tidak memberikan akses vaksin yang adil kepada negara-negara di Afrika. Dari 5,7 miliar dosis vaksin yang telah disalurkan di seluruh dunia pada pertengahan September, hanya 2 persen yang menuju benua tersebut.
Vaksin yang sulit diperoleh membuat Afrika dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak pembuat vaksin untuk mendirikan pabrik di Afrika agar bisa memperoleh pasokan vaksin.
Menurut pejabat kesehatan masyarakat terkemuka di Afrika, John Nkengasong pada minggu lalu, menyampaikan hanya sekitar 4,5 persen orang Afrika yang telah diberi dosis lengkap vaksin.
WHO pada hari Kamis mengatakan dari studinya menunjukkan enam dari tujuh infeksi COVID-19 di Afrika, tidak terdeteksi, studi itu membuat WHO memperkirakan ada sekitar 59 juta kasus di Afrika, jauh lebih banyak dari jumlah kasus yang dikonfirmasi saat ini yang mencapai 8 juta kasus.
Sarah Swinehart, direktur komunikasi senior untuk Amerika Utara di ONE Campaign, sebuah kelompok yang mengadvokasi untuk mengatasi masalah ekstrem, mengatakan Afrika membutuhkan lebih banyak vaksin untuk melawan COVID-19, Swinehart memuji tindakan AS yang membantu mengatasi kesenjangan vaksin.