Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kapal Perang AL Kamboja terlihat berlabuh di Pangkalan Laut Ream. twitter.com/siyin3

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Kamboja, Chad Roedemeier, menuduh Phnom Penh tidak transparan dengan kerja samanya bersama China.

Pernyataan itu disampaikan AS pada Rabu (13/10/2021), ketika lembaga Center for Strategic and International Studies (CSIS) menemukan citra satelit, yang menunjukkan adanya pembangunan signifikan di Pangkalan AL Kamboja di Wilayah Ream. 

Dikutip dari Reuters, CSIS melaporkan bahwa citra satelit secara jelas memperlihatkan adanya tiga gedung dan jalan baru yang sedang dibangun dalam kurun waktu Agustus hingga September.

Dikarenakan belum diketahui siapa yang membiayai proses pembangunan tersebut, Amerika menuduh adanya keterlibatan China di Kamboja. 

1. Pangkalan Angkatan Laut Kamboja disewakan ke China untuk 30 tahun

Kamboja menjadi salah satu negara di dunia yang dipercaya telah masuk ke jajaran negara satelit di bawah pengaruh Beijing. Berkali-kali Kamboja terus memperkuat kerja sama ekonomi maupun militernya bersama Tiongkok, keputusan yang membuat AS dan sekutunya khawatir. 

Melansir The Economic Times, persahabatan yang dimiliki Kamboja-China itu akhirnya memberikan akses kepada Beijing untuk menggunakan Pangkalan Laut Ream selama 30 tahun. Walaupun secara formal kesepakatan antara kedua negara tidak pernah ada, tapi banyak ahli percaya bahwa kesepakatan 'sewa rahasia' tersebut sudah disepakati.

Nantinya Pangkalan AL Kamboja di Wilayah Ream akan mengizinkan militer China untuk secara bebas menggunakan seluruh fasilitasnya. Beberapa hal yang dapat Beijing lakukan, antara lain menempatkan prajurit dan sebagai tempat penyimpanan persenjataan, amunisi, serta alutsista.

2. Pengaruh AS atas Kamboja semakin menipis

Editorial Team

Tonton lebih seru di