Jakarta, IDN Times - Penyelidikan intelijen Amerika Serikat (AS) yang terbaru dalam krisis Ukraina adalah Rusia merencanakan operasi militer palsu (false flag). Langkah Rusia itu disebut AS sebagai dalih untuk membenarkan invasi ke Ukraina.
Rusia telah menumpuk sekitar 100 ribu pasukan di sekitar Ukraina. Hal itu memicu kekhawatiran AS dan Sekutu Barat, bahwa Moskow akan melancarkan serangan ke Kiev dan menimbulkan ancaman keamanan bagi Eropa.
Ketegangan yang saat ini terjadi sebenarnya sudah dimulai sejak delapan tahun silam, ketika Semenanjung Krimea milik Ukraina dicaplok oleh Rusia.
Moskow telah menyangkal merencanakan serangan ke Ukraina. Mereka hanya menuntut jaminan kemanan jangka panjang berdasarkan hukum, bahwa NATO tidak memperluas ekspansi pengaruhnya ke Eropa Timur.