Jakarta, IDN Times – Pemerintah Amerika Serikat (AS) kembali menyoroti perusahaan teknologi asal China. Kali ini, Departemen Pertahanan AS (Pentagon) memasukkan sejumlah perusahaan besar, termasuk Tencent dan Contemporary Amperex Technology Co., Limited (CATL), ke dalam daftar perusahaan yang diduga bekerja sama dengan militer China.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi AS untuk membendung modernisasi militer China yang dianggap memanfaatkan teknologi sipil.
Pengumuman terbaru ini muncul dalam suasana hubungan yang tegang antara dua ekonomi terbesar dunia. Penambahan nama-nama baru ke dalam daftar tahunan ini, yang dikenal sebagai Section 1260H list, dilakukan pada awal Januari 2025.