Ilustrasi Korupsi. (IDN Times/Aditya Pratama)
Dilansir Associated Press, Chang menjabat sebagai menteri keuangan dari tahun 2005 hingga 2015. Kasus ini berlangsung antara tahun 2013 hingga 2016 terkait tiga perusahaan milik pemerintah Mozambik yang secara rahasia meminjam 2 miliar dolar AS (Rp31,8 triliun). Chang menandatangani jaminan bahwa pemerintah akan membayar.
Uang itu dimaksudkan untuk membiayai armada tuna, galangan kapal, serta kapal penjaga pantai dan sistem radar untuk melindungi ladang gas alam di lepas pantai Samudra Hindia negara itu. Penggunaan pinjaman untuk industri perikanan membuat kasus ini disebut 'obligasi tuna'.
Namun, para bankir dan pejabat pemerintah menjarah uang pinjaman itu untuk menguntungkan kantong mereka sendiri, yang membuat perusahaan gagal membayar pinjaman.
Setidaknya 10 orang telah dihukum di pengadilan Mozambik dan dijatuhi hukuman penjara atas skandal ini, termasuk Ndambi Guebuza, putra mantan Presiden Mozambik Armando Guebuza.
Dua bankir Inggris mengaku bersalah dalam kasus di AS, tapi juri pada tahun 2019 membebaskan terdakwa lainnya, seorang eksekutif galangan kapal asal Lebanon. Tiga terdakwa lainnya, satu warga Lebanon dan dua warga Mozambik, tidak berada dalam tahanan AS.
Pada tahun 2021, raksasa perbankan yang saat itu dikenal sebagai Credit Suisse setuju untuk membayar setidaknya 475 juta dolar AS (Rp7,5 triliun) kepada otoritas Inggris dan AS atas perannya dalam pinjaman Mozambik.