Melansir CNN, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menyampaikan, sejauh ini di Uganda sudah ada 63 kasus Ebola yang dikonfirmasi, termasuk 29 kematian.
"10 petugas kesehatan telah terinfeksi, dan empat meninggal," katanya, seraya menambahkan bahwa empat orang telah pulih dari virus tersebut.
Uganda mengumumkan wabah Ebola pada bulan lalu, setelah mengonfirmasi kasus dari varian Sudan yang relatif jarang terdeteksi di distrik Mubende. Negara ini telah empat kali mengalami Ebola, terparah pada tahun 2000, yang menewaskan lebih dari 200 orang.
Saat ini belum ada obat untuk melawan penyakit tersebut dan belum ada vaksin yang efektif untuk melawan varian Sudan.
"Namun, beberapa vaksin sedang dalam berbagai tahap pengembangan untuk melawan virus ini, dua di antaranya dapat memulai uji klinis di Uganda dalam beberapa minggu mendatang, menunggu persetujuan regulasi dan etika dari pemerintah Uganda," kata ketua WHO.
Virus Ebola menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh dan tidak ditularkan melalui partikel virus di udara. Mereka yang terinfeksi Ebola tidak menular sampai adanya gejala yang muncul, termasuk demam, sakit kepala, nyeri otot, dan sendi, kelelahan, kehilangan nafsu makan, gejala gastrointestinal, dan pendarahan.