AS: Yaman, Suriah, Somalia, Irak Jauh Lebih Berbahaya dari Afghanistan

Jakarta, IDN Times - Direktur Intelijen Nasional Amerika Serikat (AS), Avril Haines, mengatakan ancaman teror terbesar yang dihadapi Washington datang dari negara-negara seperti Yaman, Somalia, Suriah dan Irak. Adapun Afghanistan tidak seberbahaya negara-negara tersebut.
Pada Konferensi Tingkat Tinggi Keamanan Nasional tahunan, Haines menuturkan AS menaruh kekhawatiran terhadap Afghanistan karena potensi negara itu menjadi sarang teroris, terlebih setelah Taliban berhasil merebut kekuasaan sejak pertengahan Agustus lalu.
"Terkait tanah air, ancaman sekarang dari kelompok teroris, kami tidak memprioritaskan di daftar teratas Afghanistan. Apa yang kami lihat adalah (ancaman dari) Yaman, Somalia, Suriah, dan Irak karena ISIS. Di situlah kami melihat ancaman terbesar,” kata Haines dikutip dari Middle East Eye.
1. Intelijen AS menyoroti kebangkitan ISIS-K di Afghanistan
Komentar intelijen muncul di tengah kritik oposisi dan Partai Republik terhadap pemerintahan Joe Biden. Mereka menilai penarikan pasukan dari Afghanistan merupakan suatu keselahan serta kebijakan yang terburu-buru.
Haines mengakui bahwa pengumpulan informasi di Afghanistan telah berkurang tanpa pasukan AS di sana. Tetapi, ia bersikeras bahwa komunitas intelijen siap untuk menghadapi segala kemungkinan untuk beberapa waktu mendatang.
Dalam pertemuan tersebut, para pejabat AS menyoroti ancaman dari ISIS-K, cabang lokal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang berbasis di Afghanistan. Pada 26 Agutsus lalu, serangan ISIS-K di sekitar Bandara Hamid Karzai, Kabul telah membunuh ratusan orang, termasuk di antaranya 13 tentara AS.
Haines menuturkan bahwa fokus intelijen sekarang adalah memantau setiap kemungkinan rekonsiliasi kelompok teror di Afghanistan.