Pengunjuk rasa menggelar aksi protes terhadap kudeta militer di Kota Yangon, Myanmar, Sabtu (6/2/2021). Mereka menuntut pembebasan pemimpin terpilih Myanmar Aung San Suu Kyi. ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer/wsj.
Retno menyampaikan, para Menlu ASEAN menyampaikan keprihatinan dan kekecewaan terhadap tidak adanya kemajuan signifikan dari Lima Poin Konsensus.
"Sangat jelas kekhawatiran ini dan bahkan beberapa negara menyampaikan rasa frustrasinya terhadap tidak adanya kemajuan ini," kata Retno, di Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Kamis (27/10/2022).
"Alih-alih ada kemajuan, situasi bahkan dikatakan memburuk. Bahasa yang dipakai oleh Chair adalah 'deteriorating and worsening'. Dan ini merupakan refleksi dari apa yang disampaikan oleh para Menlu ASEAN," lanjut dia.
Retno juga menambahkan, situasi seperti ini tentunya sangat disayangkan. Lima Poin Konsesus adalah keputusan para pemimpin ASEAN, merupakan hasil dari pertemuan khusus di mana Jenderal Min Aung Hlaing juga hadir dan ditujukan membantu Myanmar mengatasi krisis politiknya.