Jakarta, IDN Times - ASEAN Foreign Ministers Meeting (AMM) ke-55 memutuskan Menteri Luar Negeri II Brunei Darussalam, Erywan Yusof, sebagai utusan khusus ASEAN untuk Myanmar. Dengan begitu, Yusof menerima mandat ASEAN sesuai dengan hasil pertemuan kepala negara Asia Tenggara di Jakarta, Indonesia pada April lalu.
Sebagai informasi, pertemuan kepala negara Asia Tenggara menghasilkan five-point consensus, antara lain mendesak junta militer untuk menghentikan kekerasan terhadap warga sipil, membebaskan tahanan politik termasuk penasihat negara Aung San Suu Kyi dan Presiden Win Myint, serta menunjuk utusan khusus ASEAN.
“Kami menyambut baik penunjukkan Menteri Luar Negeri II Brunei Darussalam menjadi utusan khusus Ketua ASEAN untuk Myanmar,” demikian tertuang dalam pernyataan bersama AMM yang diterima IDN Times, Rabu (4/8/2021).