Jakarta, IDN Times - Bakal vaksin COVID-19 yang tengah dikembangkan oleh perusahaan farmasi asal Inggris, AstraZeneca, diklaim berhasil memicu respons imun relawan mereka yang berusia lansia dan lebih muda. Hal ini semakin mendorong rasa optimistis bahwa uji klinis bisa menghasilkan vaksin COVID-19 yang sukses.
Stasiun berita Al-Jazeera, Senin 26 Oktober 2020 melaporkan, selain bisa memicu imunitas di tubuh lansia dan kaum lebih muda, vaksin yang diberi nama AZD1222 itu juga memiliki risiko efek samping yang rendah terhadap relawan. Perkembangan ini jelas dipandang bisa menjadi faktor penting untuk mengendalikan pandemik COVID-19.
Akibat penyakit yang pertama kali muncul di Wuhan, Tiongkok, kehidupan normal dua miliar penduduk bumi langsung berubah. Selain itu, 43 juta penduduk dunia telah tertular dan sebanyak 1,15 juta di antaranya meninggal akibat penyakit COVID-19.
"Temuan ini membuat kami lebih bersemangat karena respons imunogenisitas antara orang dewasa dan lansia mirip. Bahkan, reaktogenisitas pada orang dewasa yang lebih tua terlihat rendah," ungkap juru bicara AstraZeneca.
Namun, perusahaan yang bermitra dengan Universitas Oxford itu tidak menyampaikan secara detail data-data yang mendukung klaim mereka. Salah satunya, kapan mereka akan menerbitkan hasil uji klinis tahap ketiga di jurnal ilmiah. Bila tahapan itu dilalui, maka peluang untuk memperoleh izin edar vaksin lebih besar.
Lalu, kapan vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca ini diproduksi dalam jumlah massal?