Atasi Lonjakan Kasus COVID-19, China Lockdown Tiga Kota

Jakarta, IDN Times - China memutuskan untuk melakukan lockdown di tiga kota hingga Kamis (28/10/2021). Karena kebijakan tersebut, sekitar 6 juta orang harus melakukan aktivitasnya di rumah lantaran lonjakan kasus COVID-19.
Sebelumnya, China juga pernah melakukan lockdown saat COVID-19 pertama kali muncul pada 2019. Hal itu dilakukan guna mencegah penyebaran virus corona lebih masif lagi.
1. Pemerintah lockdown Lanzhou, Ejin dan Heihe
Dilansir dari Channel News Asia, lonjakan kasus COVID-19 di China pekan ini mendorong pemerintah untuk me-lockdown kota Lanzhou yang berpopulasi lebih dari empat juta orang, dan Ejin di wilayah Mongolia Dalam.
Setelah dikonfirmasi adanya satu kasus baru, otoritas di Heihe provinsi Heilongjiang mengikuti lockdown pada Kamis, dengan memerintahkan warga untuk tetap di rumah dan dilarang meninggalkan kota kecuali dalam keadaan darurat.
2. Pemerintah lakukan kontak erat di kota yang berbatasan dengan Rusia di utara
Selain itu, pejabat di kota, yang berbatasan dengan Rusia di utara juga telah menguji 1,6 juta penduduk. Mereka telah melakukan kontak erat dari orang yang terinfeksi virus corona.
Tak hanya itu, layanan bus dan taksi juga ditangguhkan. Kendaraan-kendaraan tersebut tidak diizinkan untuk meninggalkan kota.
3. China laporkan 23 kasus domestik baru pada Kamis 28 Oktober 2021
China melaporkan 23 kasus domestik baru pada Kamis (28/10/2021). Jumlah tersebut tidak sampai setengah dari jumlah hari sebelumnya.
Lanzhou, yang sudah di-lockdown sejak Selasa, mencatat hanya satu kasus baru, sementara Ejin yang dihuni sekitar 35.000 orang melaporkan tambahan tujuh kasus baru. Tak hanya itu, puluhan ribu orang juga masih berada di bawah penguncian kompleks perumahan tertentu di beberapa kota, termasuk Beijing.
Ibu kota China, yang akan menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin pada Februari 2022, juga membatasi akses ke lokasi wisata dan mendesak penduduk untuk tidak pergi kecuali mendesak.