Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bendera Australia. (Pexels.com/Hugo Heimendinger)

Jakarta, IDN Times - Australia akan melarang ekspor domba hidup dari negaranya melalui laut mulai 1 Mei 2028. Langkah tersebut merupakan upaya untuk mengakhiri praktik yang telah lama ditentang para pendukung kesejahteraan hewan.

"Kami memberikan kepastian kepada produsen domba dan rantai pasokan dengan menetapkan tanggalnya. Kami memberikan dukungan sekarang sehingga masyarakat dapat mulai membuat rencana dan bertindak sekarang," kata Menteri Pertanian, Perikanan, dan Kelautan Australia Murray Watt pada Sabtu (11/5/2024), dikutip dari The Straits Times.

Watt menambahkan, pemerintah telah menjanjikan 107 juta dolar Australia (sekitar Rp1,1 triliun) selama 5 tahun sebagai paket transisi guna mendukung masyarakat, termasuk peternak domba yang terkena dampak melemahnya sektor tersebut.

Pemerintah akan memperkenalkan undang-undang tersebut pada tahun ini. Sebab, industri ekspor domba hidup telah berulang kali menunjukkan bahwa mereka tidak mampu memenuhi harapan masyarakat.

1. Komitmen pemerintahan Partai Buruh untuk memperkuat kesejahteraan hewan

Pengumuman ini merupakan kelanjutan dari tindakan pemerintahan Perdana Menteri Anthony Albanese untuk memperkuat kesejahteraan hewan, termasuk pengembangan strategi kesejahteraan hewan nasional yang baru.

Kredensial kesejahteraan hewan negara tersebut menjadi semakin penting baik bagi pelanggan di Australia maupun di luar negeri. Ini merupakan komitmen dari pemerintahan Partai Buruh untuk menghapuskan praktik kontroversial tersebut, kendati terdapat penolakan dari kelompok peternak yang mengatakan bahwa tindakan tersebut akan membuat orang kehilangan pekerjaan dan menghancurkan komunitas peternakan.

Meski begitu, penghapusan ini tidak berlaku untuk industri ekspor ternak lainnya, seperti ekspor sapi hidup, serta tidak berlaku untuk ekspor domba hidup melalui udara.

2. Ekspor utama domba Australia adalah negara Timur Tengah

Ilustrasi domba. (unsplash.com/Tanner Yould)

Perdagangan domba hidup Australia, yang berpusat di negara bagian Australia Barat, telah mengirimkan sekitar 5 juta domba per tahun pada 1990an dan awal tahun 2000an. Namun jumlah tersebut secara bertahap menurun.

Menurut data perdagangan Australia, negara itu mengekspor 684 ribu domba yang bernilai sekitar 50 juta dolar AS (Rp802,3 miliar) pada 2023. Sebagian besar domba tersebut dikirim ke Timur Tengah, melalui laut dan memakan waktu sekitar dua minggu perjalanan. Tujuan ekspor utama adalah Kuwait, Israel, dan Uni Emirat Arab.

3. Kasus kematian hewan ternak Australia yang dikirim melalui laut

Ilustrasi bendera Australia. (unsplash.com/ aboodi vesakaran)

Selama bertahun-tahun, kelompok hak asasi hewan telah berupaya untuk menghentikan pengiriman dari Australia. Ini disebabkan kemarahan masyarakat atas kematian 2.400 domba di kapal ekspor ternak hidup karena mengalami cuaca yang sangat panas dalam perjalanan ke Timur Tengah pada 2017.

Seorang pelapor memberikan rekaman kepada Animals Australia yang menunjukkan hewan-hewan mati dan sekarat. Insiden itu memicu seruan untuk menerapkan standar kesejahteraan yang lebih ketat, dilansir dari The Guardian.

Pada Januari, sebuah kapal yang membawa sekitar 14 ribu domba dan 2 ribu sapi menuju Israel terdampar di lepas pantai Australia dalam cuaca panas terik, setelah kapal tersebut terpaksa meninggalkan perjalanan melalui Laut Merah. Kejadian ini menyebabkan protes baru dari orang-orang yang peduli terhadap kesejahteraan hewan di industri tersebut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorRahmah N