Kabinet nasional Australia akan bertemu pada hari Senin, 19 April untuk membahas vaksin. sumber:unsplash.com/Hakan Nural
Melansir dari 7 News, pada hari Senin ini kabinet nasional Australia akan bertemu, pertemuan pertama dua kali seminggu setelah perilisan vaksin yang gagal setelah otoritas kesehatan merekomendasikan vaksin AstraZeneca hanya untuk mereka yang berusia lebih dari 50 tahun, karena pembekuan darah dikaitkan dengan orang yang lebih muda. Pertemuan itu juga akan membahas perubahan kebijakan vaksinasi, termasuk rencana penerapan pemberian vaksin di negara bagian, setelah adanya saran baru seputar vaksin AstraZeneca dan pasokan tambahan dosis Pfizer. Pemerintah telah mengamankan 20 juta dosis vaksin, tetapi baru akan diterima pada akhir tahun.
Pemimpin Partai Buruh Anthony Albanese mengatakan pemberian vaksin telah menjadi masalah. "Scott Morrison memiliki waktu lebih dari satu tahun untuk mempersiapkan peluncuran vaksin tetapi apa yang kami miliki adalah dia menyerah pada jadwal, menyerah untuk memberi tahu warga Australia apa yang ingin mereka ketahui. Orang Australia ingin tahu kapan mereka akan divaksinasi," katanya kepada wartawan di Hobart.
Saat ini Australia telah mendekati 1,5 juta vaksinasi setelah sekitar 330.000 suntikan diselesaikan dalam seminggu terakhir, berdasarkan penyampaian Menteri Kesehatan Federal Greg Hunt. Hunt juga menyampaikan bahwa dokter terus menjadi landasan program, tetapi kabinet nasional akan mempertimbangkan cara negara bagian dan teritori dapat membantu dengan klinik vaksinasi yang lebih besar. Mulai Rabu, warga Victoria yang berusia di atas 70 tahun bisa disuntik di pusat vaksin.
Penundaan vaksin dan kurangnya komunikasi dari pemerintah federal mengenai peluncuran vaksin di fasilitas tempat tinggal penyandang cacat dan perawatan lansia membuat Perdana Menteri Tasmania Peter Gutwein prihatin. "Kami berada di tempat yang baik tetapi kami tidak mampu untuk mundur."
Minggu lalu seorang wanita yang diberikan vaksin meninggal karena mengalami pembekuan darah. Itu merupakan kasus ketiga yang terkait dengan vaksin AstraZeneca, dua kasus pertama masih di rumah sakit. Karena hal itu kepala perawat negara Alison McMillan menyampaikan bahwa mungkin ada keraguan untuk mengenai vaksin, tetapi mendorong siapa pun yang memiliki kekhawatiran untuk berbicara dengan profesional kesehatan, dokter umum, atau praktisi perawat.
Menteri Dalam Negeri Karen Andrews, yang juga menjabat sebagai menteri sains dan teknologi, menawarkan harapan untuk dukungan vaksin di masa depan. Dia mengatakan Australia memiliki kemampuan untuk memproduksi vaksin COVID-19 jenis mRNA seperti milik Pfizer, tetapi saat ini tidak dapat memproduksinya dalam skala besar. Andrews mengatakan sangat mungkin Australia dapat memproduksi vaksin mRNA, dan pekerjaan itu sedang dilakukan untuk mencoba dan memungkinkan produksinya dalam skala besar.