Australia Cabut Kesepakatan Belt and Road, Tiongkok Geram

Canberra, IDN Times - Pemerintah Australia melalui Menteri Luar Negerinya, Marise Payne mengumumkan pembatalan kerjasama kesepakatan Belt and Road antara negara bagian Victoria dengan pemerintah Tiongkok. Marise Payne menggunakan veto undang-undang luar negeri yang baru dalam mengambil keputusan ini. Keputusan tersebut pun tidak dapat diterima oleh pemerintah Tiongkok. Bagaimana kronologinya?
1. Australia membatalkan dua kesepakatan dengan Tiongkok
Dilansir The Guardian pada tanggal 22 April 2021, Menlu Australia Marise Payne membatalkan kesepakatan perihal Belt and Road antara negara bagian Victoria dengan Tiongkok setelah melakukan peninjauan dan pertimbangan. Kesepakatan tersebut dianggap gagal dalam uji 'Undang-undang Hubungan Luar Negeri Australia (pengaturan negara dan wilayah)' yang diputuskan parlemen akhir tahun lalu.
Kesepakatan itu bermula dari Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani pada tahun 2018 oleh PM Victoria, Daniel Andrews dengan Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional Tiongkok. Sebelumnya, Daniel Andrews berdalih jika perjanjian tersebut guna mengamankan peningkatan investasi infrastruktur di Victoria.
Seperti yang diketahui, kerjasama antara negara bagian Victoria dan Tiongkok mengenai Belt and Road adalah salah satu mega proyek Tiongkok yang bernaung dalam konsep Belt and Road Intiative (BRI) yang diprakarsai oleh Presiden Tiongkok Xi Jinping. Mekanisme BRI adalah dengan pembangunan infrastruktur yang luas yang mencakup Asia hingga Eropa dengan proyek, seperti: pelabuhan laut dalam, jaringan pipa, rel kereta api hingga bandara yang didanai oleh Tiongkok guna merealisasikan mimpi Tiongkok membangun kembali jalur sutra yang bersejarah tersebut untuk pertumbuhan ekonomi Tiongkok di masa depan.