Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Peter Dutton, Menteri Pertahanan Australia. (Twitter.com/Peter Dutton)
Peter Dutton, Menteri Pertahanan Australia. (Twitter.com/Peter Dutton)

Jakarta, IDN Times - Ketegangan di Selat Taiwan telah menimbulkan banyak kekhawatiran akan terjadinya konfrontasi militer antara Taiwan yang didukung AS, melawan ambisi China. Kini Australia mengatakan bahwa "tidak terbayangkan" jika tidak mendukung AS dalam membela Taiwan.

Menurut Taiwan News, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan pada hari Rabu (10/11/21) bahwa AS dan Sekutu akan mengambil tindakan jika China menyerang Taiwan. Namun mantan Perdana Menteri Australia, Paul Keating menyarankan agar Australia tidak ikut terlibat dalam konflik.

1. Austrlia dengan tegas akan dukung AS dalam membela Taiwan

Menteri Pertahanan Australia, Peter Dutton, pada hari Sabtu mengatakan "tidak terbayangkan bahwa kami tidak akan mendukung AS dalam suatu tindakan, jika AS memilih untuk mengambil tindakan itu," katanya dikutip Reuters merujuk pada aksi membela Taiwan.

Dia menjelaskan bahwa harus ada kejujuran tentang keinginan membela setelah melihat semua fakta dan keadaan.

Dutton juga mengatakan bahwa "(China) sudah sangat jelas tentang niat mereka untuk pergi ke Taiwan dan kami perlu memastikan bahwa ada tingkat kesiapsiagaan yang tinggi, rasa pencegahan yang lebih besar dengan kemampuan kami..."

Baru-baru ini ada perdebatan yang berkecamuk tentang ketegangan Taiwan di lingkup pemerhati kebijakan di Australia. Para ahli menyerukan kejelasan yang strategis negara tersebut tentang Taiwan.

Sekutu utama AS di kawasan Indo-Pasifik, yakni Australia telah membentuk AUKUS, koalisi tiga negara yakni Australia, AS dan Inggris. Koalisi baru ini menjadi salah satu kekuatan gabungan di kawasan Indo-Pasifik yang saat ini sedang dalam keadaan tegang.

2. AS dan Sekutu akan ambil tindakan jika China serang Taiwan

Pada hari Rabu, Antony Blinken, Menteri Luar Negeri AS, mengatakan kepada para wartawan di New York bahwa negaranya akan mengambil tindakan jika China memutuskan untuk menyerang Taiwan.

Dilansir Taiwan News, pernyataan Blinken itu tidak disertai penjelasan "tindakan" apa yang akan diambil oleh AS dan sekutunya.

Blinken mengatakan "pada saat yang sama, saya pikir adil untuk mengatakan bahwa kita tidak sendirian dalam tekad ini untuk memastikan bahwa kita menjaga perdamaian dan stabilitas di bagian dunia itu (Taiwan)."

"Ada banyak negara, baik di kawasan maupun di luar, yang akan melihat tindakan sepihak menggunakan kekuatan untuk mengganggu status quo sebagai ancaman signifikan terhadap perdamaian dan keamanan, dan mereka juga akan mengambil tindakan jika itu terjadi," ujar Blinken memberikan penjelasan.

3. Kemungkinan perang adalah nyata di Selat Taiwan

Peter Dutton mengakui bahwa China saat ini adalah negara adidaya ekonomi dan militer. Namun langkah Australia mendukung AS dalam membela Taiwan adalah cara menempatkan negara tersebut dalam posisi global.

Dilansir Daily Mail, Profesor Peter Dean, Ketua Studi Pertahanan dan Direktur Institut Pertahanan dan Keamanan University of Western Australia (UWA) mengatakan ada kemungkinan nyata terjadinya konflik militer dalam lima atau enam tahun ke depan di kawasan tersebut.

Menurutnya, hal itu dikarenakan "kami telah melihat mereka menjadi jauh lebih berisiko dalam beberapa tahun terakhir di bawah Xi Jinping karena dia menjadi lebih otoriter."

4. Mantan PM Australia beri saran agar negaranya tidak ikut campur dalam konflik

Titik utama ketegangan di Asia Pasifik saat ini adalah Taiwan. China menganggap bahwa pulau tersebut adalah bagian dari provinsinya. Namun Taiwan menolak dan ingin tetap memerintah secara demokratis wilayahnya sendiri. AS mendukung dan akan membela Taiwan jika China melakukan invasi.

Sebagai bagian dari wilayah Indo-Pasifik, posisi Australia adalah sekutu utama AS. Australia telah mengatakan akan mendukung AS dalam membela Taiwan.

Namun menurut Paul Keating, mantan Perdana Menteri Australia, dia telah memperingatkan pemerintah federal Australia untuk tidak terlibat dalam konflik militer atas Taiwan.

Dilansir ABC, dia mengatakan "Taiwan bukan kepentingan Australia yang vital. Saya ulangi, Taiwan bukan kepentingan Australia yang vital. Kita tidak memiliki aliansi dengan Taipei, tidak ada. Tidak ada dokumen yang dapat Anda temukan," ujarnya.

Pernyataan Paul Keating tersebut, menjadi bahan olok-olok Menteri Pertahanan Peter Dutton.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team