Perdana Menteri Inggris Boris Johnson saat bertemu dengan Perdana Menteri Australia Scott Morrison (kiri) di Inggris (15/6/2021). (instagram.com/Boris Johnson)
Penandatanganan yang dilakukan ini merupakan perjanjian perdagangan bersejarah Inggris dengan Australia, pasca Brexit. Perjanjian tersebut menetapkan standar global baru dalam digital dan layanan, juga menciptakan peluang kerja dan perjalanan baru bagi warga Inggris dan Australia.
Dilansir dari laman resmi Pemerintah Inggris, Dengan adanya perjanjian perdagangan bebas antara Inggris dan Australia, diharapkan dapat membuka 10,4 miliar pound sterling (Rp197,9 triliun) perdagangan tambahan dan menghilangkan tarif pada 100 persen ekspor Inggris.
Pemerintah Inggris juga mengatakan bahwa kesepakatan tersebut menjadi pintu gerbang ke kawasan Indo-Pasifik, kawasan yang tumbuh lebih cepat dan akan meningkatkan tawaran Inggris untuk bergabung dengan salah satu blok perdagangan bebas terbesar di dunia, CPTPP.
"Kesepakatan perdagangan Inggris-Australia adalah momen penting dalam hubungan bersejarah dan vital antara kedua negara persemakmuran... Kami akan terus bekerja sama dalam mengatasi tantangan bersama dalam perdagangan global, perubahan iklim dan perubahan teknologi di tahun-tahun mendatang," ungkap Trevelyan dalam sebuah pernyataan.