Australia Kritik China atas Insiden Jet Tempur

Jakarta, IDN Times - Australia mengatakan jet tempur J-10 milik China melakukan penerbangan tidak aman dan tidak dapat diterima di atas Laut Kuning. Pada Senin (6/5/2024), mereka mengatakan, J-10 menembakkan suar di depan jalur penerbangan helikopter Seahawk Australia.
Helikopter sedang melakukan penerbangan rutin sebagai bagian dari operasi menegakkan sanksi PBB terhadap Korea Utara (Korut). Insiden itu terjadi pada Sabtu.
Menteri Pertahanan Australia Richard Marles mengatakan, helikopter terbang dari kapal perusak HMAS Hobart dan berhasil menghindari tembakan itu. Namun ada kemungkinan dampaknya signifikan.
1. Jet tempur China melakukan tindakan tidak profesional
Departemen Pertahanan Australia menjelaskan, J-10 tidak hanya menembakkan suar beberapa ratus di depan helikopter, tetapi juga menjatuhkan suar dari atas. Perdana Menteri (PM) Anthony Albanese menyebut, tindakan J-10 itu tidak dapat diterima.
"Kami baru saja menegaskan kepada China bahwa tindakan ini tidak profesional dan tidak dapat diterima," kata Albanese, dikutip Al Jazeera.
Dia menjelaskan, personel Angkatan Bersenjata Australia berada di perairan internasional, wilayah udara internasional dan melakukan upaya untuk memastikan sanksi PBB terhadap Korut ditegakkan.
"Mereka seharusnya tidak mengambil risiko apa pun," ujarnya.