Medibank, perusahaan asuransi kesehatan swasta terbesar di Australia, memiliki jutaan pelanggan. Peretas berhasil mencuri 9,7 juta data pelanggan. Mereka meminta tebusan kepada perusahaan tersebut, kutip Al Jazeera.
Namun Medibank menolaknya, mengutip saran para ahli kejahatan dunia maya bahwa itu tidak menjamin kembalinya informasi pelanggan. Justru hal itu dapat menempatkan lebih banyak orang dalam bahaya, dengan menjadikan warga Australia sebagai target lebih besar.
Tuntutan pertama peretas kepada Medibank sejumlah 10 juta dolar atau sekitar Rp155 miliar. Harga tersebut sekitar satu dolar atau Rp15 ribu untuk data satu pelanggan.
Karena tidak dituruti, peretas merilis informasi sensitif data pelanggan tentang rincian aborsi. Selain itu mereka juga merilis perawatan kecanduan klien, pengakit mental dan HIV.