Ilustrasi Brexit. (Pixabay.com/Tumisu)
Melansir DW, Stanley yang pernah menjadi anggota parlemen Eropa dan bekerja untuk Komisi Eropa ini merupakan pendukung untuk tetap di UE dalam referendum Brexit 2016, berbeda dengan Boris yang menyerukan untuk keluar dari blok negara-negara Eropa.
Bahkan, sebulan sebelum Inggris sepenuhnya meninggalkan UE atau pada Desember 2020, Stanley mengumumkan akan mengajukan kewarganegaraan Prancis.
Namun, setelah adanya perang Ukraina dengan Rusia, Stanley dalam tulisannya menyampaikan bahwa dia telah salah menentang Brexit, karena UE gagal menangani krisis yang ditimbulkan akibat perang.
Tampaknya referendum Brexit telah memicu lonjakan warga Inggris untuk memperoleh kewarganegaraan ganda dari negara anggota UE.
Pada 2017, ada 13.141 warga negara Inggris yang memperoleh kewarganegaraan dari salah satu dari 18 negara UE. Jumlah itu lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya, yang sebanyak 5.056 dan pada 2015 hanya 1.826.
Menurut badan statistik UE, Eurostat, sekitar 3.100 orang Inggris telah memperoleh kewarganegaraan Prancis pada 2020, yang merupakan pilihan utama setelah Jerman.