Jakarta, IDN Times - Badan Eksplorasi Antariksa Jepang (JAXA) mengaku mengalami beberapa serangan siber sejak tahun lalu, dengan dugaan risiko kebocoran data.
Meski begitu, jaringan yang diakses secara ilegal itu tidak mengandung informasi sensitif yang terkait dengan operasi roket, satelit, dan keamanan nasional, dilansir Kyodo News, pada Jumat (21/6/2024).
Sebuah sumber yang dekat dengan masalah ini menyebutkan, serangan siber tersebut diyakini dilakukan oleh peretas yang berafiliasi dengan China. Ini berdasarkan jejak intrusi dan bukti lainnya.