Jaksa Agung Quintana Roo, Oscar Montes de Oca, mengatakan bahwa terdapat perseteruan antara dua kartel narkoba di pantai dekat hotel.
"Beberapa organisasi kartel memang tengah memperebutkan lokasi perdagangan narkoba di area wisata itu. Termasuk di antaranya Kartel Jalisco dan geng yang bersekutu dengan Cartel del Golfo," ulas dia.
Para anggota kartel kerap membunuh penjual narkoba dari kartel rival di jalanan Meksiko untuk mengurangi kompetisi. Hal itu juga berfungsi memastikan narkoba menjadi komoditi utama di area tersebut.
Selain insiden yang menimpa travel blogger asal AS dan turis Jerman di Tulum pada Oktober lalu. Pada Juni lalu, diketahui terjadi kasus penembakan yang menewaskan dua orang dan menyebabkan tiga orang terluka di pantai Tulum.
Pada Oktober lalu, polisi sudah mengadakan operasi besar di restoran Quinta Avenida, Playa del Carmen dan berhasil menangkap 26 terduga penjual narkoba. Operasi ini dilakukan setelah adanya polisi perempuan yang ditembak mati dan dimasukkan ke dalam bagasi mobil.
Meski meningkatnya kasus kekerasan di Quintana Roo, Presiden Andrés Manuel López Obrador tengah merencanakan proyek bertajuk Maya Riviera. Proyek tersebut berisikan rencana pembangunan bandara internasional dan kereta api Maya yang melingkari seluruh Semenanjung Yucatan.