Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei berpidato saat pertemuan di Tehran, Iran, pada 1 Januari 2020. ANTARA FOTO/Official Khamenei website/Handout via REUTERS
Usai serangan itu terjadi, IRGC kembali mengeluarkan ancaman kepada Amerika Serikat. "Kami mengingatkan seluruh aliansi Amerika, yang memberikan pangkalan mereka kepada tentara terorisnya, bahwa wilayah mana pun yang jadi titik awal atas serangan agresif terhadap Iran akan menjadi target," tulis IRGC, seperti dikutip kantor berita IRNA.
Pangkalan militer Al Assad sendiri pertama kali digunakan oleh Amerika Serikat ketika invasi terjadi pada 2003. Sekarang ada sekitar 1.500 tentara Amerika Serikat dan koalisi yang menempati fasilitas itu, salah satunya berasal dari Angkatan Bersenjata Norwegia.
Juru bicara Norwegia mengatakan kepada AP bahwa sejauh ini tidak ada dari sekitar 70 tentaranya yang menjadi korban. Belum diketahui bagaimana respons Gedung Putih terkait serangan tersebut.
Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App. Unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb