PM Modi rencananya akan melakukan tur selama dua hari. PM Hasina sendiri dianggap sebagai mitra kunci India dalam menjaga stabilitas regional di kawasan tersebut. Melansir dari laman Associated Press, PM Modi pada hari Kamis (25/3) mengatakan “kemitraan kami dengan Bangladesh merupakan pilar penting dari kebijakan Tetangga Pertama kami, dan kami berkomitmen untuk lebih memperdalam dan mendiversifikasinya. Kami terus mendukung perjalanan pembangunan Bangladesh yang luar biasa, di bawah kepemimpinan dinamis PM Syekh Hasina,” katanya.
Namun sejak PM Modi dikabarkan akan melakukan kunjungan ke Dhaka, rakyat Bangladesh sudah melakukan protes. Selama beberapa minggu terakhir para demonstran mendesak pemimpin India untuk tidak datang ke Bangladesh.
Rakyat Bangladesh yang protes juga mengkritik PM Hasina yang telah mengundang Modi. Para demonstran menyebut Modi dan partai Hindu-nasionalisnya dianggap melakukan diskriminasi terhadap umat Muslim di India. Protes pada hari Kamis dalam penolakan Modi juga sudah terjadi bentrok dengan polisi.
Modi telah dituduh menjadi salah satu penyebab kematian ribuan orang Islam dalam konflik di negara bagian barat Gujarat pada tahun 2002 ketika kerusuhan Hindu-Muslim berlangsung. Lebih dari 1.000 orang meninggal. Tapi Mahkamah Agung India menyebut tidak menemukan bukti bahwa Modi terlibat. Saat itu Modi menjabat sebagai menteri utama di wilayah tersebut.