Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden terpilih Korea Selatan Yoon Suk-yeol (instagram.com/sukyeol.yoon)
Presiden terpilih Korea Selatan Yoon Suk-yeol (instagram.com/sukyeol.yoon)

Jakarta, IDN Times - Presiden Korea Selatan (Korsel), Yoon Suk-yeol, pada Rabu (10/8/2022) meminta maaf kepada seluruh warga atas ketidaknyamanan yang disebabkan oleh hujan lebat minggu ini. Hujan lebat tersebut mengakibatkan banjir bandang di beberapa wilayah Korsel. 

Yoon menyampaikan permintaan maaf dalam pertemuan pemerintah tentang tanggapan terhadap banjir di Seoul dan sekitarnya. Banjir tersebut disebabkan curah hujan tertinggi  dalam 80 tahun terakhir. 

1. Yoon mendorong pemerintahannya agar melindungi kelompok rentan

Ilustrasi Banjir (IDN Times/Mardya Shakti)

Presiden Yoon memanjatkan doa dan menyatakan permintaan maaf secara terbuka atas bencana yang terjadi.

"Saya berdoa untuk para korban dan meminta maaf atas nama pemerintah kepada orang-orang yang menderita ketidaknyamanan," katanya.

Sebelumnya, Yoon telah menginstruksikan pejabat untuk memastikan yang kelompok yang lemah dan rentan agar dilindungi dari bencana ini. Hal ini diharapkan dapat meminimalisir jumlah korban maupun dampak negatif dari sisi finansial. 

"Mereka yang berjuang secara finansial atau dengan kesulitan fisik pasti akan lebih rentan terhadap bencana alam," katanya, dilansir The Korea Times.

Yoon juga mencatat bahwa negara itu dapat dikatakan aman hanya jika orang-orang yang masuk golongan ini selamat.

2. Yoon mendorong pemerintahannya agar lebih cekatan untuk menanggapi bencana

bendera negara Korea Selatan(freepik.com/rawpixel.com)

Hujan lebat di Korsel telah menenggelamkan dan membuat kendaraan terdampar di jalanan. Rumah-rumah di dataran rendah terendam dan ratusan orang terpaksa mengungsi ke sekolah dan pusat kebugaran setempat.

Setidaknya, sudah ada sembilan korban yang dinyatakan tewas. Sedangkan tujuh orang lainnya dinyatakan hilang menurut laporan otoritas setempat. 

Pelayanan kereta api dan kereta bawah tanah ditangguhkan selama tiga hari terakhir.  Yoon menyerukan, pemerintah pusat maupun lokal harus membuat langkah-langkah mendasar untuk menanggapi peristiwa serupa di masa depan 

"Saya percaya kita perlu secara aktif menggunakan teknologi digital mutakhir kita untuk terus memantau ketinggian air di semua saluran air negara, melakukan simulasi, dan dengan demikian segera mengaktifkan sistem peringatan," katanya, dilansir Yonhap News Agency

3. Hujan lebat diperkirakan masih terus berlangsung pekan ini

Hujan deras membanjiri dan menghancurkan jalan serta stasiun kereta bawah tanah dan telah memicu tanah longsor. Selain itu, hujan deras telah menyumbat sistem drainase air bawah tanah dan memaksa evakuasi orang-orang yang tinggal di daerah dataran rendah.

Kerusakan tampak serius di distrik Dongjak, Seocho, dan Gangnam di Seoul selatan, di mana medannya lebih rendah daripada bagian kota lainnya.

Pada Selasa (9/8/2022) pagi, ketika hujan berhenti sebentar selama beberapa jam, banjir air hujan di jalan-jalan di daerah itu terkuras, memperlihatkan kendaraan-kendaraan kosong yang terdampar dan berserakan di jalan-jalan dan trotoar.

Hujan lebat diperkirakan akan berlanjut sepanjang pekan ini. Hal tersebut meningkatkan kekhawatiran akan dampak lebih lanjut di seluruh wilayah Korsel.

Awan hujan sebagian besar terkonsentrasi di atas wilayah Gyeonggi selatan, di mana setidaknya 350 milimeter lebih banyak hujan diperkirakan sampai Kamis (11/8/2022). Wilayah ibu kota lainnya juga akan mengalami tambahan hujan 100 hingga 300 milimeter hingga Jumat (12/8/2022). 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team