Seorang sopir bus yang bernama Shamim Ahmed mengatakan, “rumah saya terendam air setinggi pinggang. Tidak ada air minum, kami menimbun air hujan".
DilansirAP, Ahmed menambahkan, “hujan secara bersamaan merupakan berkah dan kutukan bagi kita sekarang."
Ada juga kisah Lalila Begum yang mengatakan semua perabotan di rumahnya hancur. Namun, dia dan dua putrinya tetap tinggal, berharap air akan surut dalam satu atau dua hari.
“Dua putri saya dan saya meletakkan satu tempat tidur di tempat tidur yang lain dan tinggal di atasnya,” katanya.
“Terjadi kelangkaan makanan. Kami berbagi makanan untuk satu orang dan satu kali makan sehari," tambahnya.
Di sisi lain, ada juga jembatan yang putus akibat tak mampu menahan derasnya arus air sebuah sungai di Sylhet. Peristiwa itu sempat diunggah oleh media lokal Bangladesh Basherkella melalui akun Twitter mereka.