Hujan badai yang melanda Jerman bagian barat juga meluas melintasi perbatasan negara. Belgia dan Belanda juga terdampak hujan lebat yang menyebabkan banjir besar. Banyak mobil-mobil di jalanan yang tersapu arus air.
Menurut BBC, Wali kota Liege telah mendesak ribuan penduduk untuk mengungsi. Mereka yang tidak bisa pergi harus pindah ke lantai atas gedung mereka, katanya memperingatkan. Liege adalah kota terbesar ketiga di Belgia setelah Brussel dan Antwerpen.
Sejauh ini diketahui empat orang tewas, puluhan rumah ambruk dan seorang gadis berusia 15 tahun dikabarkan hilang.
Di daerah Belanda, banjir juga melanda dan merusak banyak rumah di provinsi selatan Limburg, di mana beberapa panti jompo dievakuasi. Sekitar 70 pasukan militer dikerahkan untuk membantu. Selain itu, banjir juga dilaporkan merusak wilayah negara Luksemburg meskipun tidak separah Jerman dan Belgia.
Melansir Associated Press, Presiden Uni Eropa (UE) Ursula von der Leyen berjanji untuk membantu mereka yang terkena dampak. "Pikiran saya bersama keluarga para korban banjir dahsyat di Belgia, Jerman, Luksemburg dan Belanda dan mereka yang kehilangan rumah Uni Eropa siap membantu,” katanya dalam sebuah unggahan di media sosial.
Sejauh ini tingkat kerusakan di seluruh wilayah yang terdampak bencana masih belum jelas. Banyak desa yang aksesnya terputus oleh banjir dan longsor yang membuat jalanan tidak bisa dilalui.
Cuaca ekstrim dianggap sebagai salah satu penyebab bencana itu. Aktivis Greta Thunberg mengomentari hujan lebat yang telah menyebabkan bencana di Jerman, Belgia, Belanda dan Luksemburg tersebut bukanlah hal yang baru. Ia mengingatkan “kita berada di awal dari keadaan darurat iklim dan ekologi, dan kejadian cuaca ekstrem akan semakin sering terjadi," katanya.