Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi banjir (unsplash.com/Jonathan Kemper)

Jakarta, IDN Times - Hujan deras selama tiga hari yang melanda Korea Selatan telah menyebabkan berbagai bencana seperti banjir, tanah longsor, pemadaman listrik dan kerusakan infrastruktur di seluruh negeri. Akibatnya, 22 orang tewas dan belasan hilang.

Pemerintah pusat sudah meminta kepada pemerintah daerah untuk melakukan evakuasi yang mencakup lebih dari 7 ribu orang pada berbagai waktu, menurut otoritas provinsi.

Perdana Menteri Korea Selatan, Han Duck-soo juga sudah meminta bantuan kepada militer untuk melakukan evakuasi dan upaya penyelamatan kepada warga sipil yang berada di daerah rawan longsor.

1. Lebih dari 1.500 orang dievakuasi

Pada Sabtu (15/7/2023), para pejabat mengatakan air meluap di bendungan yang ada di Provinsi Chungcheong Utar. Lebih dari 2.700 ton air per detik mengalir ke Bendungan Goesan, ini sudah jumlah maksimum yang dapat dikeluarkan.

Setidaknya 22 orang dilaporkan tewas dan 14 orang lainnya hilang akibat bencana tersebut, dilaporkan dari Kantor Berita Yonhap, mengutip Markas Pusat Penanggulangan Bencana dan Keselamatan

Dilansir The Japan Times, hingga Sabtu pukul 11.00 waktu setempat, sebanyak 1.567 orang telah dievakuasi secara nasional. Menurut Kementerian dalam Negeri dan Keselamatan, jumlah ini akan terus melonjak saat air terus naik di atas bendungan Provinsi Chungcheong Utara.

2. Kereta tidak akan beroperasi selama keadaan belum memungkinkan

Editorial Team

Tonton lebih seru di