Libya yang memiliki populasi 6,8 juta orang telah berjuang untuk pulih dari konflik bertahun-tahun setelah pemberontakan yang didukung NATO tahun 2011 berhasil menggulingkan diktator lama Muammar Gaddafi.
Pemerintahan negara tersebut kemudian terbagi dua pada 2014 antara faksi bersaing di Tripoli dan Benghazi. Pemerintahan Persatuan Nasional Libya yang diakui Perserikatan Bangsa-Bangsa berpusat di Tripoli, yang dipimpin oleh Dbeibah, sementara pemerintahan saingan di Benghazi, tempat parlemen nasional berpusat, berada di bawah kendali efektif komandan militer Khalifa Haftar.
Meskipun ketenangan relatif telah kembali dalam beberapa tahun terakhir, bentrokan masih terjadi secara berkala antara berbagai kelompok bersenjata di Libya.
Pada 9 Agustus, sedikitnya sembilan orang tewas dan 16 orang terluka setelah bentrokan meletus antara dua faksi bersenjata di Tajoura, pinggiran timur Tripoli.