Ilustrasi vaksin. (Pexels.com/ Nataliya Vaitkevich)
Teknologi baru mRNA dianggap sebagai terobosan potensial dalam mencegah berbagai penyakit menular. Ini termasuk TBC, Malaria, demam Lassa dan lainnya. Penyakit tersebut secara tidak proporsional telah mempengaruhi masyarakat di negara-negara miskin dan berkembang.
"Menyerahkan teknologi mRNA yang inovatif ke tangan para peneliti dan produsen di Afrika dan di seluruh dunia akan membantu memastikan lebih banyak orang mendapatkan manfaat dari vaksin generasi berikutnya," kata Muhammad Ali Pate, Menteri Koordinator Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Nigeria dan pakar global tentang vaksin, dikutip dari laman resmi yayasan Bill & Melinda Gates Foundation.
"Kolaborasi ini merupakan langkah menggembirakan yang akan meningkatkan akses terhadap teknologi kesehatan dan membantu negara-negara Afrika mengembangkan vaksin yang memenuhi kebutuhan masyarakatnya," tambahnya menjelaskan.
Teknologi mRNA dianggap dapat secara signifikan menurunkan biaya penelitian dan produksi serta memungkinkan perluasan akses.
Kepala eksekutif Quantoom Biosciences Jose Castillo, mengatakan teknologi baru tersebut memungkinkan negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah menjadi mandiri dalam hal penelitian dan pengembangan.
"Jadi menurut kami teknologi ini akan memberikan dampak yang luar biasa dalam hal otonomi melalui manufaktur daerah," kata Castillo.